
Hukum aqiqah bayi yang meninggal sebelum hari ketujuh.
Para ahli fikih berbeda pendapat tentang hal ini, mereka terbagi menjadi 3 pendapat :
Pendapat pertama : Disunnahkan aqiqah untuk bayi yang meninggal sebelum hari ketujuh setelah lahir dan ini pendapat madzhab Syafi’i, An-Nawawi berkata : Jika bayi meninggal sebelum hari ketujuh disunnahkan diaqiqahi menurut pendapat kami.
Lihat Al-Majmu’ 8/448
Pendapat kedua : Ibnu Hazm berpendapat bahwa diwajibkan aqiqah untuk bayi yang meninggal secara mutlak, baik untuk yang meninggal sebelum hari ketujuh atau setelahnya.
Lihat Al-Muhalla 6/234-235
Pendapat ketiga : Madzhab Maliki berpendapat tidak disunnahkan aqiqah bayi yang meninggal sebelumhari ketujuh dan ini juga pendapat madzhab Hanabilah dan Al-Hasan Al-Bashri.
Lihat Al-Muntaqa 4/200, Mawahibul Jalil 4/391, Al-Majmu’ 8/448, As-Syarh Al-Mumti’ 7/539.
Dan Syaikh Ibnu Utsaimin merojihkan bahwa aqiqah disunnahkan walaupun bayi meninggal sebelum hari ketujuh.
Lihat As-Syarh Al-Mumti’ 7/539.
Sumber : Kitabul Mufasshol fi Ahkam Al-Aqiqah halaman 145
Baca juga : Apakah janin yang keguguran diaqiqahi?
Allahu A’lam